Sabtu, 30 Mei 2015

Sidat (Agus Sasongko, dkk)


Sang penyusun bekerja keras dengan karyanya, aku pun baru ingat ia tidak pernah bercerita akan hal ini sebelumnya. Tapi dibalik itu aku diajarkan bekerja keras disaat liburan sekolah saat masih di Sukabumi dengan membantu piket membersihkan kolam sidat, membawa ember berisi pelet basah maupun kering untuk memberi pakan ikan dari kolam ke kolam yang jaraknya cukup jauh, menggosok bak kolam yang berisi sidat berukuran kecil sampai besar bagaikan ular sanca, lalu mengecek air. Dari jerih payah itu aku diberi upah 5rb setiap harinya yang aku tabung buat jajan. Tersadar setelah aku tidak di Sukabumi lagi, rasa kangen itu ada jauh dari orang tua dan tidak sering lagi merasakan sejuknya hawa perikanan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), yang dulunya sering disebut BBAT (Balai Budidaya Air Tawar). Upah 5rb itu sangat berarti, karna dibangunkan pagi-pagi, bersiap-siap memakai topi dan sepatu boot bak pegawai cilik perikanan.
Itu Bapakku yang sangat teramat paling tegas dan sosok yang menakutkan. hehe :p

Bacalah dan belilah buku ini di toko buku terdekat :D semoga bermanfaat