Sabtu, 25 Mei 2013

Penting nggak sih sekolah itu???



Pertama-tama saya jawab sekolah itu penting! nah, tapi sekolah yang seperti apa yang penting itu???!!!

Ini adalah pendapat saya, jadi kalau pembaca kurang setuju dengan pendapat saya, segeralah pertegas diri anda apa yang anda mau. JADILAH DIRI SENDIRI. Kalau setuju saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya dan mari kita ubah pola pikir kita yang lama, jadul, menjadi pola pikir modern yang bijaksana.

 Bagi saya sekolah itu “saya pengen jadi orang pintar yang bijaksana yang tidak dibodohi, belajar menghargai waktu, menghargai uang ORANGTUA yang membiayai sekolah, dan yang terpenting MORAL attitude yang terpenting.”

Jika kita lihat pendidikan itu sangat penting yang harus orang punya. Mengapa? Karena pendidikan itu luas. Pendidikan bias didapatkan dari mana saja, misalnya keluarga yang paling dasar,dll. Bisa dipikirkan sendiri ada pendidikan afektif, kognitif, dan psikomotorik yang terdapat dalam pelajaran-pelajaran tertentu. Kognitif (proses berpikir) adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Afektif atau intelektual (niai,sikap) adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa. Psikomotorik (keterampilan) adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Untuk lebih tahu lagi tentang apa afektif, kognitif, dan psikomotorik bisa mengakses internet anda.

Sebenarnya kalau kita pandang pendidikan Indonesia ini tidak berkembang dengan baik. Bisa dilihat dari apa yang namanya SEKOLAH. Sekolah merupakan fasilitas bagi pendidikan yang penting dan semua orang seharusnya berhak atas sekolah. Tapi pendidikan di Indonesia nyatanya tidak yang saya harapkan. Sekolah semata-mata hanya membentuk anak untuk menjadi guru. Guru mengekang anak untuk selalu perfect dalam mata pelajarannya, tapi kebalikan anak tidak bisa menuruti kehendak gurunya. Guru hanya bisa dalam satu bidangnya tetapi mengapa anak harus bisa disegala bidang. Hal yang seperti ini tidak adil dan kurang bijaksana. Mungkin banyak yang berfikir bahwa orang yang sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi itu akan sukses dibandingkan orang yang sekolah dengan jenjang rendah atau mungkin tersendat sekolahnya karena tidak naik kelas atau karena masalah biaya yang menjadi kendala. Tapi kenyataannya hanya dari niat dan kemauan, serta kegigihan semua bisa. Saya suka dengan satu kata dari Deddy Corbuzier yang kalian tahu karena ia seorang yang terkenal yaitu “PERSISTANCE” artinya kegigihan, ketekunan, dan tidak pantang menyerah.

Kelemahan dari kebijakan pemerintah di Indonesia yang sulit diubah dan sudah menjadi kebiasaan adalah pendidikan yang anda bisa ketahui lebih dari 60% adalah pendidikan kognitif, yaitu pendidikan yang hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran, teori-teori yang sebenarnya tidak penting untuk dipelajari. Pendidikan kita hanya menghafal!! Tapi prakteknya tidak ada. Ya jadinya seperti yang kita lihat Indonesia seperti ini. Indonesia sudah terkenal dalam perlombaan-perlombaan ilmu pengetahuan di kancah internasional, yang kenyataannya menjadi juara dalam fisika, kimia, dll yang hanya teori semata. Itulah Indonesia yang hanya bertele-tele dalam pendidikannya.

Dengan banyaknya mata pelajaran yang disajikan dalam sekolah maka semakin tidak bergunanya mata pelajaran tersebut. Mengapa? Karena anak itu punya bakatnya sendiri yang mungkin bisa sangat berkembang secara baik apabila ia fokus pada bakat dalam bidangnya. Saya khawatir anak-anak sekolah menjadi stress yang membuat patah semangat dan lebih bahayanya lagi bunuh diri hanya karena sekolah dan sekolah. Pelajaran yang tidak disukai atau nilainya jelek harus suka atau harus bisa bagaimana caranya. Misalnya seorang anak tidak suka matematika tapi dia suka melukis, tetapi orangtuanya tetap memberi tambahan balajar/les/bimbingan belajar matematika. Mengapa orangtuanya tidak mengembangkan anaknya dibidang lukis, yang siapa tahu dengan bakatnya itu bisa jadi pelukis yang terkenal.

Indonesia seharusnya merubah sistemnya dan pola pikirnya. Mungkin ini adalah masalah waktu karena pembentukkan mental seseorang harus menunjukkan keseimbangan antara umur dan pikirannya. Yang paling penting adalah terapkan sekolah dengan satu bidang yang anak sukai dan sesuai tanpa bertele-tele dengan pelajaran yang tidak penting dengan bidangnya. Namun ini semua harus disesuaikan dengan moral dan attitude yang benar.

Pesan saya pada pembaca : sukailah apa yang anda sukai, kembangkan apa yang anda suka sesuai bidang anda. Jangan meremehkan bakat anda, tunjukkan jika anda diremehkan. Kejarlah yang pasti menurut anda.
Tetap PERSISTENCE!!!


Yogyakarta, 26 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar